ALASAN UTAMA MAZDA VX-1 GANDENG
SUZUKI ERTIGA
Persaingan MPV (Multi Purpose Vehicle) semakin memanas, setelah PT Mazda Motor Indonesia (MMI) resmi meluncurkan Mazda VX-1. Kembaran Suzuki Ertiga ini tersedia dua varian, R-Grade dibanderol Rp178,8 juta dan V-Grade Rp191 juta, dengan status On the Road Jakarta.
Meski terlihat sama, kedua varian itu ternyata hanya menyuguhkan transmisi manual lima percepatan. Lantas apa alasan Mazda mengkloning Suzuki Ertiga?
Meski terlihat sama, kedua varian itu ternyata hanya menyuguhkan transmisi manual lima percepatan. Lantas apa alasan Mazda mengkloning Suzuki Ertiga?
Menurut Mazda Indonesia, tingginya pasar mobil compact MPV nasional menjadi daya tarik mereka untuk memberikan pilihan MPV baru ,khususnya pecinta merek Mazda.
"Jadi untuk konsumen Mazda yang ingin memiliki MPV, sekarang bisa memilih Mazda VX-1 sebagai pilihan baru," kata Senior Marketing Manager MMI Astrid Ariani Wijana di Jakarta, Sabtu 11 Mei 2013.
Astri mengklaim menambahkan unsur elemen premium di Mazda VX-1, mulai dari eksterior dan interior. Lebih lanjut, Astrid mengaku belum berencana untuk menambah varian baru yaitu transmisi otomatis dan diesel.
"Matik? Belum bisa komentar. Nanti kalau sudah update kita informasikan lagi. Kalau untuk diesel, kita tidak ke arah situ," tambahnya.
Untuk penjualan, Mazda ternyata tidak seoptimis kembarannya, Suzuki Ertiga. Sebab, Mazda VX-1 hanya ditargetkan 3.600 unit sampai akhir tahun ini. "Per bulannya sekitar 450 unit," kata dia.
Mazda Indonesia memang belum memiliki line-up MPV atau mobil keluarga di bawah Rp200 jutaan. Padahal, segmen itu cukup banyak memberikan keuntungan.
Mazda saat ini hanya memiliki MPV kelas menengah atas yakni, Mazda8 dan Biante. Ada pun tumpuan penjualannya masih pada hatchback, Mazda2.
Naik daunnya Ertiga, membuat Mazda tergiur untuk menggunakannya sebagai basis mobil low MPV mereka. Dengan memakai Ertiga, Mazda sepertinya tidak ingin ambil resiko besar, mengingat imej mobil itu sudah melekat dan populer kalangan masyarakat Indonesia.
Lain hal jika mereka meluncurkan mobil baru, tentu diperlukan waktu lagi untuk bisa memperkenalkan ke konsumen. Dan belum tentu juga mendapatkan respon positif di pasar.
Mazda saat ini hanya memiliki MPV kelas menengah atas yakni, Mazda8 dan Biante. Ada pun tumpuan penjualannya masih pada hatchback, Mazda2.
Naik daunnya Ertiga, membuat Mazda tergiur untuk menggunakannya sebagai basis mobil low MPV mereka. Dengan memakai Ertiga, Mazda sepertinya tidak ingin ambil resiko besar, mengingat imej mobil itu sudah melekat dan populer kalangan masyarakat Indonesia.
Lain hal jika mereka meluncurkan mobil baru, tentu diperlukan waktu lagi untuk bisa memperkenalkan ke konsumen. Dan belum tentu juga mendapatkan respon positif di pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar