DONGENG SEBELUM TIDUR

DONGENG SEBELUM TIDUR

nenekku bercerita.tentang keindahan alam indonesia,yang dulu gemah lipah loh jinawi,sekarang tinggal cerita masa lalu.nenekku bercerita tentang budaya bangsa indonesia yang kaya, banyak bahasa tapi tetap bersatu dari sabang sampai meruake, sekarang tinggal mimpi, dialam reformasi,banyak sekali perang saudara, perang kelompok,yang berujung pada bentrok,nenekku bercerita, tentang laut dan hutanku yang dulu hijau dan lebat, dan lautku yang dulu biru,tapi mengapa sekarang lautku penuh dengan sampah dan limbah industri,lautku yang dulu kaya yang menyimpan kekayaan alam dari mulai batu karang, dan berneka ragam flora dan fauna hewan laut,sekarang banyak yang mati karena bom ikan,dan serakahnya kapal asing,hutanku yang dulu lebat, sekarang jadi lahan yang tandus karena sering dibotakin,dan dibakar hutannya, sehingga bikin sesak polusi yang bikin sakit hati, nenekku bercerita tentang tanahku yang subur dan kaya akan hasil minyak, tapi sekarang kekayaan itu,sudah dikuasai pemodal asing,jadi kita cuma jadi penonton dan kuli dibangsa sendiri,sehingga membuat rakyatku menjadi kesulitan ekonomi, dan pengaguran semalin menjadi-jadi, karena kekayaan alamku gak bisa dinikmati oleh bangsaku, melainkan para kaum kapitalisme asing,nenekku bilang,bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri,tapi mengapa sekarang kita kehilangan budaya malu dan menghilangkan tradisi adat istiadat kita,kita sudah lupa akan asal usul kita, dimana kita telah melupakan pengorbannan pahlawan kita yang berjuang demi persatuan dan kedaulatan bangsa kita tercinta,berapa nyawa yang kita korbankan demi sang saka merah putih.
kita bangsa yang besar tapi mengapa kita bangsa yang seperti anak ayam yang kehilangan induk, seperti besar pasak daripada tiang, seperti benalu dinegri sendiri,ayo bangkitlah indonesiaku,

ruang LAB:komputer:11.00-12.30. toro
sabtu:21-6-2008
untuk kebebasan tanah dan bangsaku, seruan anak indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top