Cowok Ganteng Bakal Kena Pajak lebih Tinggi

Cowok Ganteng Bakal Kena Pajak lebih Tinggi

Antara cowok ganteng dan tidak ganteng ternyata berpengaruh juga terhadap rendahnya angka kelahiran di negara jepang sehingga atas dasar pengaruh itu maka seorang analis ekonomi jepang Morinaga Takuro menawarkan solusi unik dan mengusulkan agar pemerintah jepang memberlakukan pajak ganda atau pajak lebih tinggi untuk cowok ganteng, Di sisi lain, pajak untuk cowok kurang ganteng dikurangi. Alasannya, dengan penerapan pajak proporsi itu, maka cowok kurang ganteng diharapkan mencari perempuan, menikah, dan memiliki anak. 

Lebih jauh Morinaga menjelaskan bahwa berdasarkan analisanya, kaum muda jepang mengalami kesenjangan cinta dan kesenjangan kekayaan sehingga diantara kesenjangan tersebut akan berpengaruh pada rendahnya kelahirang bayi di jepang. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa jika Jepang mengenakan pajak untuk cowok ganteng dan mengurangi pajak dari orang-orang yang tidak begitu ganteng, Nantinya pajak cowok ganteng yang diusulkannya itu akan membuat cowok ganteng membayar pajak dua kali lebih besar dibanding cowok jelek. Malah, pajak yang dibayarkan cowok jelek akan dikurangi 10-20%, selanjutnya Untuk menentukan seorang cowok fanteng atau jelek, akan dibentuk satu panel yang beranggotakan perempuan. Panel inilah yang akan memutuskan ganteng atau tidak seorang cowok (weirdasianews.com).

he he he ada-ada aja usulan dari analis ekonomi jepang, bisa repot juga nih buat cowok ganteng, isi kantong bakalan terkuras habis wk wk wk wk 

Wah kalau seandainya hal ini diterapkan di Indonesia, so pasti ide ini bakalan ditolak habis oleh Presiden SBY, Anas Urbaningrum, Nazarudin, Andi Mallarangeng, Fauzi Bowo dan Aceng Fikri, karena orang-orang ini merasa dirinya ganteng terus khawatir bakalan kena pajak tinggi he he he

Tetapi yang bakalan kegirangan dan akan mendukung secara penuh sudah pasti Sutan Bhatugana, Hidayat Nur Wahid, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail, Ruhut Sitompul, Ibas Baskoro dan Amir Syamsudin Menteri Hukum dan HAM, wk wk wk wk

Berita Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top