Saya dan keluarga termasuk yang tidak suka politik, karena politik itu busuk. Partai politik itu busuk, mengejar kekuasaan setinggi-tingginya dengan menghalalkan berbagai cara. Saya benci semua partai politik termasuk Partai Demokrat. Bagi kami, Partai Demokrat adalah Partai pembohong, Slogan iklannya tidak sesuai dengan kenyataan karena faktanya hampir semua model iklannya tersangkut kasus Korupsi, misalkan Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng dan terakhir Anas Urbaningrum.
Pasca Anas Urbaningrum ketua umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, saya dan keluarga makin benci dengan Anas Urbaningrum, dan sempat melontarkan makian dan cacian kepada Anas.
Tapi ketika saya membaca tulisan-tulisan yang berisi kebencian kepada Anas Urbaningrum, lalu membandingkan dengan para koruptor lainnya lama-lama timbul penyesalan. Saya merasa hujatan, cacian, umpatan kepada Anas Urbaningrum terlalu berlebihan. Saya menyadari perilaku Anas Urbaningrum masih jauh lebih baik daripada para koruptor, khususnya Koruptor daging sapi impor, ngaku agamis tapi menyusahkan banyak rakyat kecil yang sekarang tidak mampu lagi membeli daging karena harga daging Indonesia termasuk paling mahal sedunia.
Belum lagi nasib para pedagang bakso dan rumah makan padang serta warteg, gara-gara harga daging sapi mahal, banyak tukang bakso yang tidak bertanggung jawab justru mempergunakan daging baleng atau babi celeng untuk olahannya, begitu juga dengan rumah makan padang atau warteg yang terpaksa mengurangi ukuran dagingnya, saya termasuk yang jadi korban dari berkurangnya ukuran daging ini.
Melihat fakta ini, ternyata Anas Urbaningrum lebih baik daripada para koruptor sapi tersebut sehingga saya jadi malu kepada Anas Urbaningrum yang sering saya hujat selama ini.
Pengakuan ini murni dari hati nurani saya yang paling dalam, ternyata semakin saya pelajari tentang siapa Anas Urbaningrum yang sebenarnya, ternyata justru sangat berbeda dengan para korupotor lainnya terutama koruptor daging sapi impor yang terlihat sangat munafik dan tidak sesuai dengan kendaraan politiknya yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Padahal sebenarnya Anas Urbaningrum itu adalah salah satu putra terbaik bangsa yang harus dijaga dan dipertahankan, Kalau ada kekurangan, apa sih di dunia ini yang tidak ada kekurangan ? Kalau ada kader atau petingginya yang berbuat salah, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah bersalah ? Koruptor lain banyak korupsi yang lebih besar dan berkali-kali tetapi seingat saya tidak ada yang dihujat sehebat hujatan terhadap Anas Urbaningrum, begitu dianggap salah dan Anas jadi tersangka (dan belum tentu benar), tiba-tiba Anas dituding seolah-olah adalah orang terkorup se Indonesia dan layak digantung di monas sesuai dengan janjinya.
Padahal siapa sih orang yang berani berjanji siap digantung dimonas kalau ternyata dirinya benar-benar melakukan perbuatan korupsi, saya sangat yakin kalau anas mengatakan hal seperti itu karena memang dia tidak melakukan perbuatan korupsi, terus terang saya sampai menitikan air mata ketika banyak hujatan ditujukan pada Anas Urbaningrum.
Bahkan menurut saya, mudah-mudahan ini tidak provokatif, saya berharap orang seperti Anas Urbaningrum ini diperlukan di Republik Indonesia ini sebagai calon Presiden. Sekali lagi, Anas Urbaningrum itu menurut saya adalah asset bangsa dan harus dijaga serta dipertahankan.
Akhirnya, saya ingin menyampaikan pesan penting saya : Maafkan Kami Anas Urbaningrum, kami yang selama ini menghujatmu, menghinamu, dan melecehkanmu sebenarnya adalah tanda cinta kepadamu. Kami bukanlah yang lebih baik darimu, Maju terus, semoga target Anas ingin jadi presiden Indonesia tercapai.
He he he he judul tulisan dan cerita diatas adalah murni copy paste habis dari judul tulisan di kompasiana yang berjudul Maafkan Kami PKS yang ditulis oleh cantik kumalasari. Cerita tentang maafkan kami PKS diduga cerita tersebut adalah cerita fiktif yang sengaja diciptakan untuk membangun opini seakan-akan ada penyesalan terhadap PKS yang telah dihujat habis gara-gara kasus suap daging impor yang telah menelan korban sang mantan presidennya jadi tersangka bahkan sudah ditahan oleh KPK.
Penulisnya diduga adalah akun kloningan dengan foto profil seorang wanita yang diduga diambil dari sebuah situs esek-esek didunia maya (saat ini foto profilnya sudah dirubah), terungkapnya foto profil ini hasil dari investigasi yang telah dilakukan oleh salah satu kompasianer yang curiga terhadap gaya tulisan yang cenderung diduga berbau propaganda memuji diri sendiri. Hebatnya tulisan ini seakan menjadi oase dipadang pasir yang tandus, banyak web dan blog yang berbau PKS mengcopy paste habis tulisan tersebut, namun setelah diketahui oleh umum dan dikritik habis, beberapa web dan blog tersebut langsung menghapusnya.
Nggak apa-apakan kalau saya ikut-ikutan seperti gayanya cantik kumalasari, kalau judul dan tulisan kumalasari cenderung diduga bersipat propaganda palsu tetapi justru judul dan tulisan saya ini palsu benaran alias tidak benar, cuma bedanya penulisnya bukan akun kloningan he he he
Memang paling nyaman kalau kita bikin tulisan selain tulisan yang berhubungan dengan kasus suap daging impor, kita nggak bakalan ditunjuk-tunjuk kafir, pendusta agama dan tidak akan diserang balik menggunakan ayat-ayat, tetapi kalau kita menulis tentang sepak terjang elit-elit dan kader PKS yang melakukan perbuatan tercela, kita nggak bakalan asyik karena kadernya cengeng, sebentar-sebentar nunjuk kafir, pakai ayat-ayat terus mewek-mewek bikin testimoni, aneh masuk politik kok takut dihujat dasar cupu wk wk wk wk.
Berita lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar