Malam ini Habis nonton film lawas produksi tahun 1997 yang berjudul Air Force One yang diputar di salah satu TV swasta terlihat begitu seru dan tegang, Walaupun Film Air Force One yang dibintangi oleh Harrison Ford yang berperan sebagai Jim Marshall Presiden Amerika Serikat sering diputar di televisi, namun film aksi Amerika ini tetap saja tidak bosan-bosan untuk ditonton, Terutama aksi menegangkan dan sikap patriot yang ditunjukan oleh para serdadu Amerika untuk menyelamatkan sang presiden akibat ulah sekelompok teroris yang menyamar sebagai awak televisi rusia. Melalui penyamaran ini lah akhirnya tanpa diduga pimpinan teroris Egor Korshubov (Gary Oldman) dan anak buahnya secara tiba-tiba menyerang dan berhasil menguasai pesawat.
Seluruh penumpang pesawat Air Force One akhirnya disandera termasuk istri Presiden, Grace Marshall (Wendy Crewson) dan putri mereka, Alice (Liesel Matthews). Namun Presiden Marshall berhasil lolos dari tangkapan para teroris dan bersembunyi di dalam pesawat. Egor langsung menghubungi Gedung Putih di Washington untuk menuntut pembebasan pemimpin mereka, Jenderal Radek dari penjara. Jika tidak dipenuhi, para teroris akan mengeksekusi seorang penumpang setiap setengah jam sampai permintaan mereka dipenuh.
Dalam film tersebut terlihat bagaimana perjuangan seorang presiden Marshall yang disangka para teroris telah meloloskan diri dari pesawat dengan menggunakan sekoci penyelamat, ternyata diam-diam berusaha mengambil alih kendali pesawat. Para teroris yang akhirnya tahu usaha Marshall, berusaha menangkapnya hidup-hidup. Tetapi mereka terlalu meremehkan kemampuan sang presiden yang merupakan mantan prajurit pemenang penghargaan tertinggi negara "Medal of Honor" di medan perang Vietnam. Dengan fisiknya yang masih kuat dan kemampuan bela dirinya, Marshall mencoba mengalahkan para teroris satu persatu di samping berusaha membebaskan istri, putrinya dan para penumpang lainnya.
Wakil Presiden Kathryn Bennett (Glenn Close) langsung mengadakan pertemuan darurat untuk menyelesaikan pembajakan tersebut. Sesuai kebijakan pemerintah Amerika Serikat, mereka tidak boleh memenuhi tuntutan teroris walau harus membahayakan pemimpin mereka. Selagi Kathryn masih bingung mengambil keputusan, ia didesak oleh Menteri Pertahanan Walter Dean (Dean Stockwell) untuk mengambil alih kekuasaan karena sang presiden dapat dianggap berhalangan secara tetap secara teknis. Wakil Presiden menjadi ragu-ragu juga walau permintaan Walter Dean didukung oleh Jaksa Agung Amerika.
Ada pesan yang bisa kita ambil dari film ini, lepas dari jalan cerita yang terkesan terlalu dibuat secara dramatisir namun makna yang tergantung ini sebenarnya sangat dalam terutama bagaimana mereka para pembuat cerita film ini seakan ingin menunjukan pada dunia bahwa Amerika serikat tetap kekeuh dengan kebijakannya yang tidak akan memenuhi tuntutan para teroris meskipun harus membahayakan pemimpinnya, begitu juga bagaimana film ini memberi pesan bahwa segenting apapun situasi negara yang dialami oleh kepala negara, mereka para para politisi dan militer tidak ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk memenuhi ambisinya, kenyataannya mereka semua sepertinya justru bahu membahu untuk menyelamatkan kepala negaranya yang telah menjadi korban para teroris. Walaupun di akhir cerita dimunculkan sosok sang pengkhianat yang notabene adalah pengawal pribadi Presiden Amerika Serikat.
Bicara Film Air Force One, sebenarnya Indonesia juga sudah mempunyai pesawat sejenis Air Force One atau pesawat kepresidenan Indonesia yang bentuknya hampir mirip-mirip dengan Air Force One milik Amerika tersebut dan Indonesia dipastikan sudah memiliki pesawat kepresidenan tersebut yang sudah dibayar lunas oleh Pemerintah Indonesia dengan harga 91.209.560,61 dolar AS atau setara kurang lebih Rp 820 miliar dan rencananya Air Force One Indonesia tersebut akan tiba di tanah air pada Agustus 2013.
Berita lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar