Suswono memang sedang risau dan gelisah, karena sudah hampir satu bulan lamanya, suswono sibuk dengan segala macam persoalan yang sedang dihadapinya. namun sebelum semua itu berakhir tanpa sebuah kepastian, tiba-tiba suswono mendapat surat panggilan baru terkait dengan tugas dan tanggungjawab yang mau tidak mau harus siap dihadapinya.
Suswono bingung, mungkinkah besok adalah saat yang paling menentukan dalam hidupnya. Maka dengan hati yang begitu berat, akhirnya malam ini Suswono memberanikan diri untuk pamit dengan keluarganya.
Terlihat begitu sendu wajah istri dan anak-anaknya, bagaikan warna senja di cakrawala ? Mama, sanggupkah engkau menjaga agar cinta kita yang kini tertanam di lembah duka tetap bersemi subur ? Demikian Suswono membisikan kata-kata itu pada istrinya. Sementara itu terlihat anak-anaknya sedang menyeret-nyeret tas yang akan dibawanya pergi.
Tak lama kemudian akhirnya Suswono berpamitan pada Isteri dan Anak-anaknya untuk meninggalkannya dalam waktu yang tidak sebentar. Kepergiannya disaksikan lambaian angsana di halaman rumahnya diantara celoteh anak-anaknya.
Dalam perjalanan menuju Bandara Soekarno Hatta, Suswono masih sempat merenung sejenak dan berbisik dalam hati, berat memang perjuangan Suswono kali ini, tapi tekad Suswono sudah bulat, Karena rakyat Jepang sangat membutuhkan kehadiran Suswono di sana, agar Suswono dapat membantu Ultraman Taro melawan Monster Sapi yang sedang mengamuk di Kota Tokyo.
Jangan terlalu serius dong bacanya, entar di seruduk Monster Sapi loh he he he
Berita lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar