Luthfi Hasan Isaaq mantan Presiden PKS memang telah menjadi pesakitan karena telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dengan kasus suap dibalik impor renyah daging berjanggut di kementerian pertanian, selain itu, Luthfi Hasan Isaaq juga telah mendapat bonus tambahan dari KPK dengan di jerat pasal pencucian uang, Saat ini mantan Presiden PKS tersebut sedang menikmati hari-hari sunyinya di Rutan Guntur.
Di Rutan Guntur itu Luthfi Hasan Isaaq memang tidak sendirian, dia ditemani oleh Joko Susilo dan Zulkarnaen Djabar, tersangka kasus korupsi Simulator SIM dan Pengadaan Al qur’an. Untuk sekadar diketahui, KPK memang sengaja meminjam Rutan Guntur milik Pomdam Jaya untuk menempatkan beberapa tahanan korupsi. Awalnya, memang banyak yang menuding KPK sengaja berlindung pada TNI agar dapat menyeret Jenderal di Korps Bhayangkara itu. Meski demikian, hal itu dibantah oleh Ketua KPK Abraham Samad maupun Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Mereka menegaskan jika kerja sama itu pantas karena tidak bertentangan dengan undang-undang dan untuk memberantas korupsi.
Meskipun punya teman senasib didalam sel penjara, namun Luthfi Hasan Isaaq tentunya tetap tidak merasa nyaman untuk ukuran seorang mantan presiden partai politik atau orang nomor satu di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), apalagi Rutan Guntur ketika zaman orde baru sangat terkenal sebagai tempat pembuangan para tahanan politik, hanya bedanya dengan sekarang, kalau dulu tahanan politik yang ditahan di rutan Guntur adalah tahanan yang diduga atau dituduh akan melakukan makar terhadap Negara, tetapi kini Rutan Guntur justru sebagai tempat tahanan para aktifis partai politik yang duga telah merugikan keuangan Negara.
Bila melihat kondisi keamanan di Rutan Guntur, jelas Rutan ini bukan sembarang Rutan, Karena kalau bicara pengamanan, jelas Rutan ini lebih ketat dan tidak sebebas Rutan-Rutan yang lain apalagi bila dibandingkan dengan sekelas Rutan atau Lapas di Cebongan Sleman ketika terjadi penembakan terhadap 4 tahanan titipan polda DIY.
Lebih khusus lagi, ternyata Rutan Guntur bukan hanya dijaga oleh petugas Polisi Militer TNI saja namun Rumah Tahanan Negara (Rutan) Guntur yang berlokasi di Jalan Guntur, Jakarta Selatan tersebut juga dijaga oleh sembilan anjing pintar, dengan jenis rotweiller, malinois, dan labrador," ujar Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Dedy Iswanto beberapa waktu lalu ketika ditanya oleh awak media.
Kolonel CPM Dedy mengatakan anjing-anjing pintar tersebut digunakan untuk pelacakan jika ada penyerangan dari para tahanan. Anjing-anjing tersebut ada sejak 2007, dan yang terbaru didatangkan dari Surabaya. Dari Sembilan anjing pintar tersebut yang terkategori sebagai anjing penyerang hanya ada tiga ekor, Sisanya adalah anjing pengendus dan pelacak," ujarnya. ( sumber : www.merdeka.com )
Melihat fakta ini, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, Luthfi Hasan Isaaq mantan presiden PKS beserta teman-teman senasibnya harus mau menikmati indahnya kamar Rutan Guntur yang dijaga super ketat oleh Polisi Militer dan sembilan anjing pelacak yang sangat terlatih untuk mengendus dan melacak siapapun yang berniat tidak baik.
Berita Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar