Menteri Pertanian Mengusir Anak Tirinya

Menteri Pertanian Mengusir Anak Tirinya

Menteri Pertanian memang sedang risau dan gelisah karena hampir sebulan ini sejak kasus suap impor daging di Kementerian Pertanian terungkap oleh KPK, praktis Menteri Pertanian Suswono yang berangkat dari kader PKS menjadi orang yang paling sibuk karena dianggap sebagai pihak yang tahu persis permainan kotor impor renyah daging berjanggut. 

Beberapa kali Menteri Pertanian Suswono dipanggil oleh KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus suap impor daging yang mana dalam hal ini KPK telah menetapkan beberapa orang tersangka yakni Luthfi Hasan Isaaq mantan presiden PKS, Ahmad Fathanah operator lapangan Luthfi dan dua direksi dari PT Indoguna Utama. 

Pemanggilan beberapa kali Menteri Pertanian oleh KPK tentunya membuat yang bersangkutan menjadi orang yang super sibuk sehingga tanpa disadarinya ternyata beberapa kebijakan lain yang berkaitan dengan impor komoditas pertanian mengalami persoalan, belum juga reda kasus daging sapi yang mahal dipasaran, begitu juga dengan kelangkaan buah-buahan, beras, gula dan mahalnya harga kedelai, kini bawang putih pun mengalami kelonjakan kenaikan harga yang sangat fantastis. 

Sungguh sangat ironis, negeri yang agraris ini, konon tongkat kayu bisa jadi tanaman namun hampir semua hasil pertanian, bumbu dapur dan sembilan bahan pokok harus di impor oleh Indonesia dan tentunya untuk mengimpor hasil pertanian dan peternakan para importir  harus berhubungan dengan kementerian pertanian. 

Sudah bukan cerita yang aneh lagi, bila para importir ingin mendapatkan kemudahan, mereka harus memberikan komitmen fee. Kasus suap impor daging bisa menjadi contoh bagaimana dari komitmen fee itu akhirnya KPK berhasil mengungkap adanya praktek kotor impor daging di kementerian pertanian. 

Kalau bicara komitmen fee terkait dengan para importir, hal ini dilakukan dengan maksud untuk mendapat kemudahan serta agar tidak mendapat hambatan, salah satunya termasuk supaya barang impornya tidak terhambat di pelabuhan. Lihat saja kasus yang terjadi dengan bawang putih yang tertimbun di pelabuhan, dampaknya bisa kita lihat bahwa ternyata hilangnya bawang putih di pasaran karena tertahan di pelabuhan, Sehingga wajar saja kalau hal ini mengakibatkan melonjaknya harga bawang putih yang membuat rakyat semakin menderita. 

Fakta ini semakin membuktikan bahwa ternyata cerita legenda bawang putih dan bawang merah yang bercerita tentang kisah bawang putih yang diusir oleh ibu tirinya menjadi kenyataan, bahwa ibu tiri tersebut dalam kehidupan nyata saat ini adalah sosok Menteri Pertanian yang telah mengusir bawang putih sehingga hilang dari pasaran,

Pertanyaannya, siapakah yang jadi bawang merahnya ? Jangan-jangan yang jadi bawang merahnya adalah badut-badut politik yang mempengaruhi ibu tiri agar bisa mendapatkan uang jajan yang lebih besar he he he

Berita Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top