Publik tentu masih ingat ketika Hidayat Nur Wahid mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan juga mantan Calon Gubernur Jakarta pernah mengatakan dan menilai bahwa calon Gubernur Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tidak amanat karena meninggalkan jabatan sebagai walikota solo, lebih jauh Hidayat Nur Wahid mengatakan, “Amanat belum selesai beliau tinggalkan ke tempat yang lain, karena itu akan mencederai juga amanat rakyat yang telah diberikan.
Namun baru beberapa bulan sikap tersebut disampaikan oleh mantan orang nomor satu di PKS, kini sikap tersebut telah berubah seiring dengan dukungan yang diberikan PKS terhadap Don Murdono yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Sumedang untuk menjadi Wakil Gubernur di Jawa Tengah.
Langkah PKS yang memberikan dukungan pada Don Murdono semakin menunjukan bahwa sikap PKS itu tidak konsisten, disatu sisi pernah mengatakan bahwa Jokowi tidak amanat karena masih menjabat sebagai walikota solo tetapi disisi yang lain justru memberikan dukungan pada Don Murdono sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah padahal beliau juga masih menjabat sebagai Bupati Sumedang. Walaupun jabatan Bupati masih 5 bulanlagi namun langkah PKS ini seperti menjilat ludah sendiri karena menelan kembali apa yang pernah dilontarkan terkait dengan amanat sebuah jabatan yang belum selesai dijalankan,
Apakah langkah ini bagian dari kepentingan umat, sama seperti kasus suap impor daging sapi yang dilakukan oleh mantan presidennya Luthfi Hasan Isaaq namun mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Luthfi hasan Isaaq itu bagian dari kepentingan Partai untuk modal perjuangan demi kepentingan umat, melihat fakta tersebut, kini semakin nampak didepan mata bahwa apapun bisa dilakukan oleh PKS asalkan itu demi kepentingan umat.
Kalau bicara kepentingan umat, ada cerita yang menarik, mengapa oknum-oknum kader PKS sekarang ini memanfaatkan kekuasaan yang diraihnya di berbagai daerah dengan bermain pat gulipat terhadap kegiatan pengadaan barang dan jasa, alasan utama mengapa mereka sekarang ini bernafsu ingin menguasai seluruh kegiatan barang dan jasa karena mereka berpikir daripada kegiatan tersebut dimenangkan oleh yang bukan kelompoknya maka alangkah baiknya kalau kegiatan tersebut dimenangkan oleh mereka dengan alasan untuk kepentingan umat.
Padahal cara mereka untuk mendapatkan kegiatan terkadang bertentangan dengan kaidah agama dan kaidah hukum. Tapi karena alasan demi kepentingan umat, hal tersebut masih dikategorikan halal. Konyolnya tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum kader PKS ini bagaikan Pukat Harimau, segala urusan yang kecil dan besar hampir semuanya dilahap layaknya kapal pukat harimau, bahkan kelakuan oknum kader ini telah merusak tatanan yang sudah terbangun cukup baik terutama terkait dengan pemutasian birokrat pada setiap daerah yang penguasanya berasal dari PKS.
Selengkapnya cerita seperti diatas bisa dilihat dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar