"'Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.' (QS: Al Ma'arij : 19-25)
Ayat ini telah menyinggung tentang fenomena jama’ah "Al-Fesbukiyyah","At Twitteriyah" dan yang lainya secara umum. Coba mari kita amati wirid-wirid dan dzikir mereka. Keluh Kesah, "Galau'ers", dll....
Kebanyakan isinya hanyalah berkeluh kesah,sedikit prosentasi dari mereka yang menggunakan media ini untuk berdakwah, saling mengingatkan dan menasihati. Tema-temanya sudah mirip dengan sebuah sinetron yang mendayu-dayu sampai bahkan membuat air mata pembaca keluar, karena ulah si "Admin" yang terlalu berLebay ria dalam berlomba "Update Status". Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Asmara, percintaan, lagi murung, sendiri, capek, mengeluh nggak punya pacar dll. Cuaca juga tidak mau ketinggalan, diberi hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana, dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki lagi seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah saya sendiri belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status 'lagi roka’at dua nih' naudzubillah kalo sampai ada !!!
Mengeluhlah kepada Allah, Menangislah Karena Allah, bukan kepada "Ahlut Twitter Wal Fesbukiyyah, summa wa ashhabuha ajma'in". Inilah realitanya, seperti inikah generasi Islam dan Inonesia kita ??? Mari kita renungkan !!!
Media ini bagaikan umpama dua mata pisau, yang bisa bermanfaat bagi siPenggunanya, atau dapat berbahaya dan membahayakan, bahkan dapat membunuh !!! Membunuh Aqidah, Membunuh Akhlaq, Membunuh Iman, Membunuh Pribadi yang baik, Membunuh Ibadah, Membunuh Hafalan Al Qur'an, Membunuh Study dan Karir, Membunuh Generasi-generasi Islam dan Bangsa Indonesia. Atau lebih dari itu dapat Membunuh nyawa seseorang diakibatkan percekokan dan saling hantam menghantam dalam sebuah kometar maupun status yang dibuat para oknum-oknum yang merindukan permusuhan. Wal 'Iyadzubillah...
Penulis: Afza Fajri Khatami Masyhadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar