Cinta itu abstrak, tak berbentuk and bermakna majemuk. cinta adalah kamuflase kehidupan yang acap kali di apresiasikan secara berlebihan .
*wow.. dalem banget bahasa gw*
Cinta..
semua org memaknai cinta dengan cara mereka sendiri. Ada yang mengatakan cinta itu seperti hantu , banyak yg percaya mereka ada tapi sedikit yang dapat membuktikan keberadaannya , di lain sisi ada yang mengatakan cinta itu seperti bunga mawar , saat mekar dia tumbuh dengan indah , tapi ketika layu dia hanya lah sebatang tangkai berduri and etc..
Saat kita jatuh cinta maka kita akan mengatakan kalau cinta itu adalah suci agung, sebaliknya wktu kita di khianati cinta maka kita akan mengatakan love is Bullshit.
intinya CINTA ITU TERBATAS PADA RUANG DAN WAKTU. Kapan, dimana . situasi and segala hal bisa mempegaruhi penilaian kita akan makna cinta itu sendiri. Seperti yang aku katakan tadi, semua tergantung situasi dan kondisi. Hal ini lah yg membuat cinta itu menjadi majemuk , and nggak bisa di artikan secara konkrit.
Cinta itu luas, ada Cinta orang tua, Cinta Tuhan, Cinta diri sendiri and cinta-cinta lainnya.
Disini aku berbicara The meaning of love dalam artian harafiah "hubungan antara wanita dan pria" , satu asumsi sederhana :
"bersetubuh tidak membutuhkan cinta"
Itu satu hal yang aku yakini, and bukan hal yg tabu untuk di tutup-tutupi. *for me* Bersetubuh sinonim dengan bercinta . WHY? Maybe, orang pada zaman dahulu kala, kalau mau bersetubuh harus saling mencintai *MUNGKIN* , walaupun aku nggak yakin akan hal itu, soalnya prostitusi sudah ada dari berabad-abad yang lalu. trus mengenai MAKING LOVE = membuat cinta, sesuatu yang rancu , seakan-akan dengan bersetubuh maka akan tumbuh cinta. benarkan? itu pertanyaan untuk diri sendiri. aku menarik kesimpulan antara Cinta and Making love nggak ada SANGKUT PAUTNYA, *hanya asumsi tentunya , nggak mutlak * .
Cinta itu identik dengan si putih abu-abu and siputih biru tua, Walaupun banyak yang mengatakan fase ini adalah zaman cinta monyet, tapi zaman AbG adalah masa dimana kita bisa menikmati cinta *SAYA cinta = CUKUP *. Coba bandingin dengan mereka yang dewasa , cinta mulai di embel-embel dengan berbagai macam logika and realita. Segala hal nggak pernah CUKUP hanya dengan cinta. mulai dari lingkungan sosial, keluarga and segala problema kehidupan ambil andil , saat kita mulai memutuskan kita harus mencintai siapa and bercinta dengan siapa. *peliknya kehidupan ini*
tapi kadang kala , Fase cinta bisa seperti minum air putih.. saat kita kehausan, seteguk air akan melepas dahaga,*ini adalah fase dimana kita mengatakan Love is EVERYTHING" .
suatu kondisi ,
sering denger nggak orang berkata begini :
" saya ingin semua yang terbaik untuk pernikahan saya, karna pernikahan sekali seumur hidup"
Baju pengantin terbaik, gedung terbaik, waktu terbaik, semua yg terbaik di hari pernikahan. Pernikahan adalah bukti'wujud cinta, sekali seumur hidup and semua harus terbaik. ITU BERLEBIHAN.
coba bandingkan dengan ini :
" peti mati nya yang biasa-biasa aja, toh nggak di bawa mati ini"
*perbandingan yg aneh*
Bagi aku itu terdengar SAMA, 3 hari setelah pesta pernikahan = BLANK , belum lagi kalau dalam 3 bulan udah cerei = double blank *buang2 duit Mode : ON*. Apa bedanya dengan sebuah peti mati? , *kagak di bawa mati*.
Padahal kalau di telaah lebih dalam, jauh lebih mulia mewujudkan "bakti" dibanding mewujud cinta, bukanlah sebuah harga peti mati yang dipermasalahkan, tapi niAt akan menjadi WUJUD BAKTI, "saya ingin terbaik untuk peristirahatan terakhir orang tua saya" , bukan "semua yang biasa-biasa aja, toh nggak di bawa mati ini" .
Tapi seperti itu lah cinta , selalu di apresiasikan secara berlebihan. Manusiawi kok, 99 orang dari 100 org ingin yg terbaik di hari pernikahannya.
so... gimana cinta versi anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar